Materi
Nafar
Ramadlan 1435 H
قُلْ
اِنَّ
صَلَاتِيْ وَ
نُسُكِيْ وَ
مَحْيَايَ وَ
مَمَاتِيْ
للهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.
الانعام: 162
Katakanlah,
"Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam, [QS. Al-An'aam : 162]
Beramal untuk mencari ridla Allah
بِسْمِ
اللهِ
الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيْمِ
اَلسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ
وَ رَحْمَةُ
اللهِ وَ
بَرَكَاتُهُ.
اَلْحَمْدُ
للهِ نَحْمَدُهُ
وَ
نَسْتَعِيْنُهُ
وَ
نَسْتَغْفِرُهُ،
وَ نَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ
اَنْفُسِنَا
وَ مِنْ سَيِّاٰتِ
اَعْمَالِنَا.
مَنْ
يَهْدِهِ
اللهُ فَلَا
مُضِلَّ لَهُ
وَ مَنْ
يُضْلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ
اَنْ لَا اِلٰهَ
اِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ
لَهُ وَ
اَشْهَدُ
اَنَّ
مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ
رَسُوْلُهُ.
اَللّٰهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ
وَ بَارِكْ
عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ
عَلَى آلِهِ
وَ صَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ.
Kaum muslimin
dan muslimat rahimakumullah, ibadah kita, amal kita tidak akan diterima oleh
Allah SWT kalau tidak kita lakukan dengan ikhlash karena Allah dan untuk
mencari ridla Allah. Allah SWT berfirman :
قُلْ
اِنَّ صَلَاتِيْ
وَ نُسُكِيْ
وَ مَحْيَايَ
وَ مَمَاتِيْ
للهِ رَبِّ
الْعٰلَمِيْنَ(162)
لَا شَرِيْكَ
لَه، وَ بِذٰلِكَ
اُمِرْتُ وَ اَنَا
اَوَّلُ
الْمُسْلِمِيْنَ(163) الانعام: 162-163
Katakanlah,
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam, (162)
tiada sekutu bagi-Nya; dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (163) [QS. Al-An'aam : 162-163]
Allah tidak mau
menerima amal seseorang kecuali yang dilakukan dengan ikhlash karena Allah.
Dalam hadits di sebutkan :
عَنْ
اَبِى
اُمَامَةَ
اْلبَاهِلِيِّ
قَالَ: جَاءَ
رَجُلٌ اِلىَ
النَّبِيِّ ص
فَقَالَ: اَ
رَأَيْتَ
رَجُلًا
غَزَا
يَلْتَمِسُ
اْلاَجْرَ وَ
الذِّكْرَ،
مَا لَهُ ؟
فَقَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص: لَا
شَيْئَ لَهُ.
فَاَعَادَهَا
ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ.
يَقُوْلُ
لَهُ
رَسُوْلُ
اللهِ ص: لَا
شَيْئَ لَهُ.
ثُمَّ قَالَ:
اِنَّ اللهَ لَا
يَقْبَلُ
مِنَ
اْلعَمَلِ
اِلَّا مَا
كَانَ لَهُ
خَالِصًا وَ
ابْتُغِيَ
بِه وَجْهُهُ.
النسائى 6: 25
Dari Abu Umamah
Al-Bahiliy, ia berkata : Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu
bertanya, "Bagaimanakah pendapat engkau apabila ada seorang laki-laki
berperang untuk mencari pahala dan nama ? Lalu apa yang ia dapat ?". Maka
Rasulullah SAW bersabda, "Ia tidak mendapatkan apa-apa". Orang itu
mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, dan Rasulullah SAW menjawab,
"Ia tidak mendapatkan apa-apa". Kemudian beliau bersabda,
"Sesungguhnya Allah tidak mau menerima amal kecuali amal yang dilakukan
dengan ikhlas karena Allah dan mencari keridlaan-Nya". [HR. Nasai juz 6, hal. 25]
Dan dalam hadits yang lain
disebutkan :
عَنْ
اَبِى
هُرَيْرَةَ
قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص:
قَالَ اللهُ
تَبَارَكَ وَ
تَعَالىَ:
اَنَا
اَغْنَى
الشُّرَكَاءِ
عَنِ الشِّرْكِ،
مَنْ عَمِلَ
عَمَلًا
اَشْرَكَ
فِيْهِ
مَعِيْ
غَيْرِى
تَرَكْتُهُ
وَ شِرْكَهُ.
مسلم 4: 2289
Dari Abu Hurairah,
ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Allah Tabaaroka wa
Ta'aalaa berfirman, "Aku tidak mau dipersekutukan. Barangsiapa beramal
suatu amal yang mana didalamnya ia menyekutukan Aku dengan yang lain, maka Aku
tinggalkan ia pada sekutunya itu".
[HR. Muslim juz 4, hal. 2289]
Oleh karena itu Allah
tidak mau menerima amal ibadahnya orang munafiq. Allah SWT berfirman :
اِنَّ
الْمُنٰفِقِيْنَ
يُخدِعُوْنَ
اللهَ وَ هُوَ
خَادِعُهُمْ،
وَ اِذَا
قَامُوْآ
اِلىَ الصَّلٰوةِ
قَامُوْا
كُسَالٰى
يُرَآءُوْنَ
النَّاسَ وَ لَا
يَذْكُرُوْنَ
اللهَ اِلَّا
قَلِيْلًا.
النسآء: 142
Sesungguhnya
orang-orang munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya' (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut
Allah kecuali sedikit sekali. [QS.
An-Nisaa' : 142]
Bahkan di dalam hadits disebutkan
bahwa ada tiga golongan yang pada tata lahirnya mereka itu beramal baik, tetapi
karena dilakukan karena riya', menginginkan pujian orang, maka di akhirat Allah
tidak mau menerima amalnya dan akhirnya mereka dimasukkan ke neraka.
عَنْ
اَبىِ
هُرَيْرَةَ
رض قَالَ:
سَمِعْتُ رَسُوْلَ
اللهِ ص
يَقُوْلُ:
اِنَّ
اَوَّلَ النَّاسِ
يُقْضَى
يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ
عَلَيْهِ
رَجُلٌ
اُسْتُشْهِدَ
فَاُتِيَ
بِهِ
فَعَرَّفَهُ
نِعَمَهُ
فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا
عَمِلْتَ
فِيْهَا ؟
قَالَ:
قَاتَلْتُ
فِيْـكَ حَتَّى
اسْتُشْهِدْتُ،
قَالَ:
كَذَبْتَ. وَلٰكِنَّكَ
قَاتَلْتَ لِاَنْ
يُقَالَ
جَرِئٌ
فَقَدْ
قِيْلَ،
ثُمَّ اُمِرَ
بِهِ
فَسُحِبَ عَلَى
وَجْهِهِ
حَتَّى
اُلْقِيَ فِى
النَّارِ. وَ رَجُلٌ
تَعَلَّمَ
اْلعِلْمَ
وَعَلَّمَهُ وَ
قَرَأَ
اْلقُرْاٰنَ
فَاُتِيَ
بِهِ
فَعَرَّفَهُ
نِعَمَهُ
فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا
عَمِلْـتَ
فِيْهَا ؟
قَالَ:
تَعَلَّمْتُ
اْلعِلْمَ
وَعَلَّمْتُهُ
وَ قَرَأْتُ
فِيْكَ
اْلقُرْاٰنَ،
قَالَ:
كَذَبْتَ،
وَلٰكِـنَّكَ
تَعَلَّمْتَ
الْعِلْمَ
لِيُقَالَ
عَالِمٌ وَ
قَرَأْتَ
اْلقُرْاٰنَ
لِيُقَالَ
هُوَ قَارِئٌ
فَقَدْ قِيْلَ.
ثُمَّ اُمِرَ
بِهِ
فَسُحِبَ عَلَى
وَجْهِهِ
حَتَّى اُلْقِيَ
فىِ النَّارِ.
وَ رَجُلٌ
وَسَّعَ اللهُ
عَلَيْهِ وَ
اَعْطَاهُ
مِنْ
اَصْنَافِ الْمَالِ
كُلِّهِ، فَاُتِيَ
بِهِ
فَعَرَّفَهُ
نِعَمَهُ
فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا
عَمِلْتَ
فِيْهَا ؟
قَالَ: مَا
تَرَكْتُ
مِنْ
سَبِيْلٍ
تُحِبُّ اَنْ
يُنْفَقَ فِيْهَا
اِلَّا
اَنْفَقْتُ
فِيْهَا لَكَ.
قَالَ:
كَذَبْتَ،
وَلٰكِنَّكَ
فَعَلْتَ
لِيُقَالَ:
هُوَ جَوَادٌ فَقَدْ
قِيْلَ،
ثُمَّ اُمِرَ
بِهِ فَسُحِبَ
عَلىَ
وَجْهِهِ
ثُمَّ
اُلْقِيَ فِى
النَّارِ.
مسلم 3: 1514
Dari Abu Hurairah
RA, ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya yang pertama-tama akan diberi keputusan pada hari qiyamat
ialah seorang yang mati syahid, lalu ia dibawa dan dihadapkan kepada ni�matnya, maka ia mengakuinya. Allah berfirman, "Apakah
yang kau lakukan padanya ?". Dia menjawab, "Saya telah berjuang
untuk-Mu hingga mati syahid". Allah berfirman, "Kamu berdusta, tetapi
kamu berjuang supaya disebut sebagai pahlawan dan pemberani. Dan telah
dikatakan orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan (kepada
malaikat), lalu dia diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka.
(Kedua) seorang yang
belajar ilmu, mengajarkannya dan membaca Al-Qur'an, lalu dihadapkan kepada ni�matnya, maka dia mengakuinya. Allah berfirman,
"Apakah yang kau lakukan padanya ?". Dia menjawab, "Saya
mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur'an hanya
untuk-Mu". Allah berfirman, "Kamu berdusta, tetapi kamu mempelajari
ilmu supaya disebut sebagai seorang yang 'alim, dan kamu membaca Al-Qur'an
supaya disebut sebagai seorang yang pandai membaca Al-Qur'an, dan telah
dikatakan orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan (kepada
Malaikat), lalu dia diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka.
(Ketiga) seorang
hartawan yang diberi keluasan kekayaan yang bermacam-macam oleh Allah, lalu
dihadapkan kepada ni�matnya,
maka dia mengakuinya. Allah berfirman, "Apakah yang kamu lakukan padanya
?". Dia menjawab, "Tidak satu jalanpun yang Engkau sukai agar jalan
itu diberi harta, melainkan sudah saya beri dengan harta itu semata-mata
untuk-Mu". Allah berfirman, "Kamu dusta, tetapi kamu berbuat yang
demikian itu, agar dikatakan sebagai orang yang dermawan, dan telah dikatakan
orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan (kepada Malaikat), lalu dia
diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka". [HR. Muslim juz 3, hal. 1514]
Dalam hadits
lain disebutkan :
عَنْ
مَحْمُوْدِ
بْنِ
لُبَيْدٍ
اَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ ص
قَالَ:
اَخْوَفُ مَا
اَخَافُ عَلَيْكُمْ
اَلشِّرْكُ
اْلاَصْغَرُ.
قَالُوْا:
وَمَا الشِّرْكُ
اْلاَصْغَرُ
يَا رَسُوْلَ
اللهِ ؟ قَالَ:
اَلرِّيَاءُ
يَقُوْلُ
اللهُ عَزَّ
وَجَلَّ
لَهُمْ
يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ
اِذَا جُزِيَ
النَّاسُ بِاَعْمَالِهِمْ
اِذْهَبُوْا
اِلىَ
الَّذِيْنَ
كُنْتُمْ
تُرَاءُوْنَ
فىِ
الدُّنْيَا فَانْظُرُوْا
هَلْ
تَجِدُوْنَ
عِنْدَهُمْ جَزَاءً؟
احمد 5: 428
Dari Mahmud bin
Lubaid, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, �Sesuatu yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian
itu adalah syirik kecil�. Kemudian
para shahabat bertanya, �Apa syirik
kecil itu ya Rasulullah ?�.
Rasulullah SAW menjawab, �(Syirik
kecil itu ialah) riya�. Besok
pada hari qiyamat ketika para manusia diberi balasan dengan amal-amal mereka,
Allah �azza wa jalla akan berfirman kepada mereka, �Pergilah kamu sekalian kepada orang-orang yang dahulu
kamu berbuat riya� padanya ketika di dunia, maka lihatlah olehmu
sekalian apakah� kamu� mendapati�
pahala� pada� mereka ?�. [HR. Ahmad,
juz 5 : 428]
Dalam hadits
disebutkan :
عَنْ
اَبِى
مُوْسَى رض
قَالَ: جَاءَ
رَجُلٌ اِلىَ
النَّبِيِّ ص
فَقَالَ:
الرَّجُلُ
يُقَاتِلُ
لِلْمَغْنَمِ
وَ الرَّجُلُ
يُقَاتِلُ
لِلذِّكْرِ
وَ الرَّجُلُ
يُقَاتِلُ
لِيُرَى مَكَانُهُ
فَمَنْ فِى
سَبِيْلِ
اللهِ ؟
قَالَ: مَنْ
قَاتَلَ
لِتَكُوْنَ
كَلِمَةُ
اللهِ هِيَ
اْلعُلْيَا
فَهُوَ فِى
سَبِيْلِ
اللهِ.
البخارى 3: 208
Dari Abu Musa RA, ia berkata : Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW
lalu bertanya, "Ada orang yang berperang supaya mendapatkan harta
rampasan, ada lagi orang yang berperang untuk mendapat sebutan (cari nama), dan
ada lagi orang yang berperang supaya dipuji orang (sebagai pemberani), siapa
diantara mereka itu yang termasuk dijalan Allah ?. Maka Rasulullah SAW
menjawab, "Barangsiapa yang berperang agar supaya kalimat Allah itu yang
paling tinggi, maka dialah yang (berperang) dijalan Allah". [HR. Bukhari juz 3, hal.
206]
Kaum muslimin
dan muslimat rahimakumullah, oleh karena itu hendaklah semua ibadah dan amal
kita, kita lakukan dengan ikhlash untuk mencari ridla Allah SWT, karena amal
perbuatan itu akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya, Rasulullah SAW
bersabda :
عَنْ عُمَرَ
بْنِ
اْلخَطَّابِ
رض قَالَ: سَمِعْتُ
رَسُوْلَ
اللهِ ص
يَقُوْلُ:
اِنَّمَا اْلاَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ
وَ اِنَّمَا
لِكُلِّ
امْرِئٍ مَا
نَوَى. فَمَنْ
كَانَتْ
هِجْرَتُهُ
اِلىَ دُنْيَا
يُصِيْبُهَا
اَوِ
امْرَأَةٍ
يَنْكِحُهَا
فَهِجْرَتُهُ
اِلىَ مَا
هَاجَرَ اِلَيْهِ. البخارى
1: 2
Dari Umar bin Khaththab RA, ia berkata : Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung
pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan
niatnya. Maka barangsiapa yang berhijrah karena menginginkan keuntungan dunia
yang akan didapatnya atau karena menginginkan wanita yang dia akan
mengawininya, maka hijrahnya itu akan mendapatkan sesuai apa yang ia berniat
hijrah padanya". [HR. Bukhari juz 1, hal. 2]
Dan
Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ
اَبِى
هُرَيْرَةَ
قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ�
ص: اِنَّ
اللهَ لَا
يَنْظُرُ
اِلىَ
صُوَرِكُمْ
وَ
اَمْوَالِكُمْ
وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ
اِلىَ
قُلُوْبِكُمْ
وَ
اَعْمَالِكُمْ. مسلم 4: 1987
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah
SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu
dan harta-bendamu, tetapi Allah melihat (menilai) pada hatimu dan amalmu".
[HR. Muslim juz 4, hal. 1987]
Rasulullah SAW
mengetengahkan contoh orang yang beramal ikhlash sebagai berikut. :
عَنْ
عَبْدِ اللهِ
بْنِ عُمَرَ
رض قَالَ:
سَمِعْتُ
رَسُوْلَ
اللهِ ص يَقُوْلُ:
اِنْطَلَقَ
ثَلَاثَةُ
رَهْطٍ
مِمَّنْ
كَانَ
قَبْلَكُمْ
حَتَّى
اَوَوُا الْمَبِيْتَ
اِلىَ غَارٍ
فَدَخَلُوْهُ.
فَانْحَدَرَتْ
صَخْرَةٌ
مِنَ
اْلجَبَلِ
فَسَدَّتْ
عَلَيْهِمُ
اْلغَارَ.
فَقَالُوْا:
اِنَّهُ لَا
يُنْجِيْكُمْ
مِنْ هٰذِهِ
الصَّخْرَةِ
اِلَّا اَنْ
تَدْعُوا
اللهَ
بِصَالِحِ
اَعْمَالِكُمْ.
فقَالَ
رَجُلٌ
مِنْهُمْ:
اَللّٰهُمَّ
كَانَ لِى
اَبَوَانِ
شَيْخَانِ
كَبِيْرَانِ
وَ كُنْتُ لَا
اَغْبِقُ
قَبْلَهُمَا
اَهْلًا وَ لَا
مَالًا
فَنَأَى بِى
فِى طَلَبِ
شَيْءٍ
يَوْمًا فَلَمْ
اُرِحْ
عَلَيْهِمَا
حَتَّى
نَامَا فَحَلَبْتُ
لَهُمَا
غَبُوْقَهُمَا
فَوَجَدْتُهُمَا
نَائِمَيْنِ
وَ كَرِهْتُ
اَنْ اَغْبِقَ
قَبْلَهُمَا
اَهْلًا اَوْ
مَالًا،
فَلَبِثْتُ
وَ اْلقَدَحُ
عَلَى
يَدَيَّ اَنْتَظِرُ
اِسْتِيْقَاظَهُمَا
حَتَّى
بَرَقَ
الْفَجْرُ
فَاستَيْقَظَا
فَشَرِبَا
غَبُوْقَهُمَا،
اَللّٰهُمَّ
اِنْ كُنْتُ
فَعَلْتُ
ذٰلِكَ
ابْتِغَاءَ
وَجْهِكَ
فَفَرِّجْ
عَنَّا مَا
نَحْنُ
فِيْهِ مِنْ
هٰذِهِ الصَّخْرَةِ.
فَانْفَرَجَتْ
شَيْئًا لَا
يَسْتَطِيْعُوْنَ
اْلخُرُوْجَ.
قَالَ النَّبِيُّ
ص وَ قَالَ
اْلاٰخَرُ:
اَللّٰهُمَّ
كَانَتْ لِى
بِنْتُ عَمِّ
كَانَتْ
اَحَبَّ
النَّاسِ
اِلَيَّ،
فَاَرَدْتُهَا
عَنْ
نَفْسِهَا
فَامْتَنَعَتْ
مِنِّى
حَتَّى
اَلَمَّتْ
بِهَا سَنَةٌ
مِنَ السِّنِيْنَ
فَجَاءَتْنِى
فَاَعْطَيْتُهَا
عِشْرِيْنَ
وَ مِائَةَ
دِيْنَارٍ
عَلَى اَنْ
تُخَلِّيَ
بَيْنِى وَ
بَيْنَ
نَفْسِهَا
فَفَعَلَتْ
حَتَّى اِذَا
قَدَرْتُ
عَلَيْهَا
قَالَتْ: لَا
اُحِلُّ لَكَ
اَنْ تَفُضَّ
اْلخَاتَمَ
اِلَّا بِحَقِّهِ.
فَتَحَرَّجْتُ
مِنَ
اْلوُقُوْعِ
عَلَيْهَا
فَانْصَرَفْتُ
عَنْهَا وَ
هِيَ اَحَبُّ
النَّاسِ
اِلَيَّ وَ
تَرَكْتُ
الذَّهَبَ
الَّذِى
اَعْطَيْتُهَا،
اَللّٰهُمَّ
اِنْ كُنْتُ
فَعَلْتُ
ذٰلِكَ
ابْتِغَاءَ
وَجْهِكَ
فَافْرُجْ
عَنَّا مَا
نَحْنُ
فِيْهِ.
فَانْفَرَجَتِ
الصَّخْرَةُ
غَيْرَ
اَنَّهُمْ لَا
يَسْتَطِيْعُوْنَ
الْخُرُوْجَ
مِنْهَا. قَالَ
النَّبِيُّ ص
وَ قَالَ
الثَّالِثُ:
اَللّٰهُمَّ
اِنِّى
اسْتَأْجَرْتُ
اُجَرَاءَ وَ
اَعْطَيْتُهُمْ
اَجْرَهُمْ
غَيْرَ
رَجُلٍ
وَاحِدٍ تَرَكَ
الَّذِى لَهُ
وَ ذَهَبَ
فَثَمَّرْتُ
اَجْرَهُ
حَتَّى
كَثُرَتْ
مِنْهُ
اْلاَمْوَالُ،
فَجَاءَنِى
بَعْدَ
حِيْنٍ،
فَقَالَ: يَا
عَبْدَ
اللهِ، اَدِّ
اِلَيَّ
اَجْرِى.
فَقُلْتُ
لَهُ: كُلُّ
مَا تَرَى
مِنْ
اَجْرِكَ
مِنَ
اْلاِبِلِ وَ
اْلبَقَرِ وَ
اْلغَنَمِ وَ
الرَّقِيْقِ.
فَقَالَ: يَا
عَبْدَ
اللهِ، لَا
تَسْتَهْزِئْ
بِى.
فَقُلْتُ:
اِنِّى لَا
اَسْتَهْزِئُ
بِكَ.
فَاَخَذَهُ
كُلَّهُ فَاسْتَاقَهُ
فَلَمْ
يَتْرُكْ مِنْهُ
شَيْئًا،
اَللّٰهُمَّ
فَاِنْ
كُنْتُ
فَعَلْتُ
ذٰلِكَ ابْتِغَاءَ
وَجْهِكَ
فَافْرُجْ
عَنَّا مَا
نَحْنُ
فِيْهِ.
فَانْفَرَجَتِ
الصَّخْرَةُ
فَخَرَجُوْا
يَمْشُوْنَ.
البخارى 3: 51
Dari Abdullah bin 'Umar RA, ia berkata : Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Pada masa dahulu sebelum kalian ada
tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua tersebut.
Setelah mereka itu masuk ke dalam gua itu, tiba-tiba jatuh sebuah batu besar
dari atas bukit dan menutup pintu gua itu. Lalu mereka berkata, "Sesungguhnya
tidak ada yang bisa menyelamatkan kamu sekalian dari bahaya batu ini, kecuali
kalian berdo'a kepada Allah dengan amal-amal shalih yang pernah kamu lakukan.
Kemudian salah seorang diantara mereka berdo'a, "Ya Allah, dahulu saya
mempunyai ayah dan ibu yang sudah tua, dan saya biasa tidak memberi minuman
susu diwaktu petang kepada seorangpun sebelum kepada keduanya, baik kepada
keluarga atau hamba sahaya. Dan pada suatu hari, saya pergi agak jauh karena
mencari sesuatu sehingga tidak bisa kembali kepada kedua orangtuaku kecuali
sudah larut malam dan ayah ibu saya sudah tidur. Kemudian saya memerah susu
untuk keduanya. Lalu saya mendapati kedua orangtuaku sedang tidur nyenyak dan
sayapun tidak mau membangunkan keduanya, dan sayapun tidak suka memberikan
minuman itu kepada siapapun sebelum kepada keduanya, baik kepada keluarga
maupun kepada hamba sahaya. Maka saya tetap menunggu bangunnya ayah dan ibuku
dengan membawa bejana wadah susu itu menunggu mereka bangun hingga terbit
fajar. Kemudian ayah dan ibuku bangun lalu minum susu yang saya perah itu. Ya
Allah, jika saya berbuat itu benar-benar karena mengharapkan keridlaan-Mu, maka
keluarkanlah kami dari bahaya batu ini". Lalu batu itu bergeser sedikit,
tetapi mereka belum bisa keluar dari gua itu. Nabi SAW bersabda : Dan orang
yang lain (orang yang kedua) berdoa, "Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh
cinta pada seorang gadis anak paman saya. Saya sangat mencintainya, sampai saya
ingin berzina dengannya, tetapi dia selalu menolak. Pada suatu hari, tibalah tahun
paceklik dan wanita yang sangat saya cintai itu datang (minta bantuan) kepada
saya, maka saya berikan kepadanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji
bahwa ia mau menyerahkan dirinya kepada saya. Kemudian ia pun memenuhi
janjinya, dan ketika saya berleluasa padanya, ia berkata, "Tidak halal
bagimu memecahkan tutup kecuali dengan haqnya !". Lalu saya tidak jadi
menyetubuhinya, dan saya tinggalkan ia, padahal saya sangat mencintainya, dan
saya biarkan uang emas yang telah saya berikan kepadanya itu. Ya Allah, jika
saya berbuat yang demikian itu semata-mata mengharap keridlaan-Mu, maka
keluarkanlah kami dari bahaya ini". Lalu batu itu bergeser sedikit, tetapi
mereka tetap belum bisa keluar dari gua itu. Nabi SAW bersabda : Dan orang yang
ketiga berdo'a, "Ya Allah, dahulu saya mempunyai banyak buruh dan
karyawan. Dan pada waktu� gajian, saya
telah memberikan gajinya kepada mereka itu, kecuali satu orang yang belum saya
berikan gajinya, karena dia pergi dan tidak mengambil gajinya itu. Kemudian
gaji orang tersebut saya kembangkan sehingga menjadi harta yang banyak.
Kemudian setelah waktu yang lama, orang itu datang kepada saya dan berkata,
"Hai hamba Allah, berikanlah gaji saya !". Lalu aku menjawab,
"Semua yang kamu lihat itu dari gajimu, berupa onta, sapi, kambing dan
budak penggembala itu". Orang itu berkata, "Hai hamba Allah,
janganlah kamu mengejek kepadaku". Lalu saya berkata, "Sungguh saya
tidak mengejek kepadamu". Lalu dia mengambil semuanya itu dan
menggiringnya, dan tidak meninggalkan sedikitpun dari semua itu. Ya Allah, jika
saya berbuat yang demikian itu semata-mata mengharap keridlaan-Mu, maka
keluarkanlah kami dari bahaya ini". Kemudian batu itu bergeser lagi
sehingga mereka bisa keluar, lalu mereka keluar dan pulang dengan berjalan.
[HR. Bukhari juz 3, hal. 51]
Demikianlah
semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang beramal dengan ikhlash, dan
semoga Allah mengampuni kita, Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar