Minggu, 20 Juli 2014

Layunya JIWA akibat, Berjudi, Berzina, Mabuk, Makan Harta Riba

22.31

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, segala puji hanya bagi Alloh SWT, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau yang selalu mengikuti jalan pentunjuk-Nya, salam untuk seluruh Nabi-Nabi Dan Rasul-Rasul-Nya. Alloh SWT telah memberikan peringatan-peringatan yang tegas tentang beberapa larangan yang harus dijauhi oleh umat manusia. Bila larangan itu tetap saja dilanggar dilakukan oleh umat manusia, maka mungkin saja kesenangan itu masih diberikan namun hanya sebatas di Dunia saja. Akibat melanggar larangan itu pasti Jiwa manusia ketika hidup di dunia akan mengalami kelayuan dan itu akan berlanjut dengan siksa jiwa di alam selanjutnya, yaitu di alam kubur dan alam akherat.
Larangan berjudi dan mabuk sebagaimana dalam firman Alloh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٩٠﴾ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ ﴿٩١﴾


Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS 6 ayat 90)
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS 6 ayat 91)

Demikian pula larangan berzina sebagaimana firman-Nya

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً ﴿٣٢﴾


Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(QS 17 ayat 32)

Dan larangan memakan riba, sebagaimana dalam firman-Nya

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَن جَاءهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىَ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢٧٥﴾


Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(QS 2 ayat 275)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ الرِّبَا أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿١٣٠﴾

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS 3 ayat 130)

Banyak Hadist Rasulullah yang membahas tentang larangan Berjudi, Berzina, Mabuk dan Memakan harta Riba. Diantaranya adalah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ إِنْ مَاتَ لَقِيَ اللَّهَ كَعَابِدِ وَثَنٍ


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pecandu khamar apabila mati, maka ia akan berjumpa dengan Allah seperti penyembah berhala.”(HR Ahmad 2325)

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ الْخَمْرَ وَلَعَنَ شَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ وَآكِلَ ثَمَنِهَا

Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Allah melaknat khamar, peminumnya, penuangnya, yang mengoplos, yang minta dioploskan, penjualnya, pembelinya, pengangkutnya, yang minta diangkut, serta orang yang memakan keuntungannya.”(HR Ahmad 5458)

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَكَاتِبَهُ قَالَ وَقَالَ مَا ظَهَرَ فِي قَوْمٍ الرِّبَا وَالزِّنَا إِلَّا أَحَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ عِقَابَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Allah melaknat pemakan riba, yang memberi makan, para saksi dan penulisnya.” Ia berkata; Beliau juga bersabda: “Tidaklah nampak pada suatu kaum riba dan perzinaan melainkan mereka telah menghalalkan bagi mereka mendapatkan siksa Allah Azza wa Jalla.”(HR Ahmad 3618)

Bila ditinjau dari kaca mata manusia awam, apalagi manusia yang telah bersahabat dengan bujukan syaitan, maka berjudi, berzina, mabuk dan memakan harta riba adalah semuanya menyenangkan. Bila ditinjau dari psikologi jiwa manusia kesenangan di dalamnya adalah kesenangan-kesenangan puncak yang padat dengan bisikan-bisikan syaitan dengan kwalitas yang sangat super hebat.
Berjudi, sesuatu angan-angan yang terus menggelayut di hati manusia untuk mendapatkan kesenangan harta dengan cara yang amat mudah dengan jalan mudah dan tipu-tipu.
Berzina, sesuatu nikmat yang luar biasa yang penuh dengan tipu daya syaitan yang penuh gurisan-gurisan kelezatan. Sesuatu bujukan nafsu yang selalu terus menerus membujuk manusia yang tidak mengenal kelezatan iman.
Mabuk, baik dengan minuman keras atau zat-zat kimia yang memabukkan, sebuah kenikmatan imaginasi yang sangat memuncak dan sangat mencandui, namun dapat merusak aqal, tubuh dan jiwa manusia.
Memakan Harta riba, mendapatkan penghasilan dengan cara melipat gandakan uang, tanpa suatu jenis produksi fisik. Proses mendapatkan uang sebagai sarana hidup dengan cara yang amat-amat mudah, sehingga manusia akan mendapatkan keuntungan kekayaan dengan cara yang amat-amat mudah. Namun beresiko dengan kerusakan tatanan ekonomi sektor riil bagi manusia.
Bila dibiarkan manusia asyik untuk selalu berjudi, berzina, mabuk dan makan riba, tentu masing-masing indifidu akan merasakan sebagai puncak-puncak kenikmatan dan kesenangan dunia. Namun dibalik itu semua adalah terkandung DOSA-DOSA besar yang telah Alloh tetapkan padanya.
Sehingga orang-orang yang terpelengket dengan kebiasaan berjudi, berzina, mabuk dan makan riba pasti akan mengalami kelayuan jiwa, sangat sulit untuk mentaati kebenaran dan kesholehan yang telah Alloh tetapkan dan akan dijauhkan dari Rahmat Alloh, dan kenikmatan yang telah direguk pasti akan dibalas dengan AZAB dan SIKSA, baik di dunia ataupun di akherat.
Banyak kasus-kasus pemerasan terjadi di tengah-tengah masyarakat, yang sebenarnya merupakan pengembangan dari perbuatan sekelompok orang yang telah kecanduan dengan efek menyenangkan dari perbuatan berjudi, berzina, mabuk dan makan uang riba. Sehingga kadang penyakit ini bisa mengembang menjadi budaya yang meluas di tengah-tengah masyarakat, dan sering menumbuhkan mafia-mafia raksasa yang ditakuti dan amat sulit ditangani.
Sebagai contoh mari kita sadari sejenak, berapa uang yang telah dibelanjakan oleh generasi muda yang berduit untuk membeli zat-zat pemabuk semacam NARKOBA. Suatu kesia-siaan yang amat nyata, baik kerugian materi dan kerugian immateri, kerugian jiwa dan raga, kerugian dunia dan akherat.
Keadaan manusia, bahwa dibalik enaknya sebuah kenikmatan yang dibujukkan syaitan, namun bersamaan dengan itu munculah manusia berjiwa syaitan di dalam diri-diri yang telah terperangkap dalam kesenangan, berjudi, berzina, mabuk dan makan uang riba.
Bila budaya berjudi, berzina, mabuk dan makan riba telah membudaya di tengah-tengah masyarakat, maka layulah jiwa-jiwa masyarakat, bersamaan dengan itu akan tercabutlah Rahmat dan Barokah dari Alloh SWT.
Bila Alloh sudah berlepas tangan dari sebuah masyarakat, maka tinggal menunggu waktu-waktu datangnya AZAB Alloh, sebagimana di zaman ini telah banyak muncul kekerasan antar manusia, pelecehan seksual, penyakit kelamin (missal AIDS), Karakter manusia yang mengarah pada kebobrokan moral, atau pula kejahatan yang berkwalitas amat sangat kejam.
Sudah seharusnya manusia di jaman ini segera bertekun untuk kembali bertaat kepada Alloh SWT. Meningkatnya kwalitas dan kwantitas kejahatan di tengah-tengah masyarakat merupakan tumpukan dari ketidak disiplinan aparat dan masyarakat dalam mencegah perbuatan fahsya’ dan mungkar. Pembiaran-pembiaran siaran-siaran TV, Internet, Multi media yang merangsang dan memicu manusia untuk menegak kejahatan dibiarkan lepas, dan tidak dibendung dengan maksimal.
Bahkan da’wah Islam yang nyata-nyata menyampaikan Al-Qur’an dan As-Sunnah telah mulai dijauhi dan dibenci, Berapa banyak dakwah Al-Qur’an dan As-Sunnah yang disampaikan oleh lembaga-lembaga dakwah telah di demo oleh masyarakat awam.
Semuanya menunjukkan bahwa masyarakat awam sedang mengalami pergeseran nilai. Fitnah-fitnah buruk telah dilipat gandakan dengan teknologi modern sehingga menimbulkan efek keburukan yang berlipat ganda.
Kepada Alloh saja orang-orang yang bertaqwa kepada Alloh mengharap penyelesaian yang adil dan tuntas. Manusia yang masih sadar, harus terus menerus mengingatkan kepada manusia awam agar mereka bertaqwa kepada Alloh, dan selebihnya, segala masalah diserahkan kepada Alloh SWT. Sebab bila Alloh Murka maka semua akan terkena.
Alloh dialah pemilik pasukan langit dan bumi, Dia Alloh yang akan menyelesaikan berbagai penyimpangan yang telah dilakukan oleh manusia. Dia yang akan menuntaskan segala masalah di tengah tengah kehidupan umat manusia. Mari kita bertaubat sebelum kita diadili oleh Alloh SWT.   Wallohu a’lam

Written by

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Al Hadid 57 : 16)

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Hany My Blog. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top